Pangeran Arab Saudi yang Menteri Pertahanan, Pangeran Khalid bin Salman untuk pertamanya kali berkunjung Iran.
Di Teheran, Kamis (17/4/2025), Pangeran Khalid bin Salman menjumpai beberapa petinggi Iran.
Tatap muka itu dilaksanakan saat sebelum perputaran ke-2 perbincangan di antara Amerika Serikat (AS) dan Iran berkaitan program nuklir Teheran.
Baca : Biaya Trump ke Indonesia Dapat Raih 47 %, Menko Airlangga: Pembicaraan Dituntaskan 60 Hari
Lawatan itu terjadi di tengah-tengah kekuatan perselisihan di teritori bila usaha diplomatik tidak berhasil untuk menuntaskan tekanan yang bertambah di antara AS dan Iran.
Apalagi, Presiden AS Donald Trump berkali-kali memberikan ancaman akan membom Iran bila persetujuan berkaitan kegiatan nuklirnya tidak terwujud.
Pangeran Khalid menjelaskan dalam kunjungannya, dia akan sampaikan pesan dari Raja Salman ke Pimpinan Paling tinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
“Kami mengulas jalinan bilateral kami dan topik untuk kebaikan bersama,” tulisnya di sosial media X diambil dari Al-Jazeera.
Khamenei juga memberi pengakuannya berkaitan jalinan Iran dengan Arab Saudi.
“Kami yakini jika jalinan di antara Republik Islam Iran dan Arab Saudi akan memberikan keuntungan untuk ke-2 faksi,” bunyi pengakuan Khamenei berdasar laporan media Iran.
Pangeran Khalid berjumpa dengan Presiden Masoud Pezeshkian, dan Kepala Staff Angkatan Membawa senjata Iran, Mohammad Bagheri.
“Jalinan Saudi dan angkatan besenjata Iran semakin berkembang semenjak persetujuan Beijing,” sebut Bagheri.
Jalinan Arab Saudi dan Iran makin membaik sesudah persetujuan 2023 yang dimediasi oleh China.
Awalnya ke-2 negara sama-sama bermusuhan dan mencelakakan kestabilan dan keamanan di teritori teluk, dan turut memanasi perselisihan di Timur tengah, dari Yaman sampai Suriah.